KARYA ku


KABAR DARI LAUT

Karya      : Chairil Anwar

Aku memang benar tolol ketika itu,
Mau pula membikin hubungan dengan kau;
Lupa kelasi tiba-tiba bisa sendiri di laut pilu,
Berujuk kembali dengan tujuan biru.


Di tubuhku ada luka sekarang,
bertambah lebar juga, mengeluar darah,
dibekas dulu kau cium napsu dan garang;
lagi akupun sangat lemah serta menyerah.


Hidup berlangsung antara buritan dan kemudi.
Pembatasan Cuma tambah menjatuhkan kenang.
Dan tawa gila pada whisky tercermin tenang.

Dan kau?

Apakah kerjamu sembahyang dan memuji,
Atau di antara mereka juga terdampar,
Burung mati pagi hari di sisi sangkar?


______________________________________________________


SIA-SIA
Karya   : Chairil Anwar

Penghabisan kali itu kau datang
Membawa karangan kembang
Mawar merah dan melati putih:
Darah dan suci.


Kau tebarkan depanku
Serta pandang yang mematikan: Untukmu.

Sudah itu kita sama termangu
Saling bertanya: Apakah ini?


Cinta? Keduanya tak mengerti.

Sehari itu kita bersama. Tak hamper menghampiri.
Ah! Hatiku tak mau memberi
Mampus kau dikoyak-koyak sepi.


__________________________________________________________

 
SENJA DI PELABUHAN KECIL
Karya  : Chairil Anwar

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih engap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar